Saturday, March 27, 2010

Kepentingan Solat Di Awal Waktu

Kadangkala kita secara sengaja ataupun tidak selalu melengah-lengahkan solat tanpa sebab serta mengambil ringan hal tersebut. melengah-lengahkan solat boleh dikategorikan sebagai salah satu sifat yang disebut lalai.

Allah (swt) juga berfirman:

"Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya". ( Al Maaun ayat 4-5 )

Berkenaan dengan ayat ini, Imam Shadiq (as) ditanya, beliau menjawab: “Yang dimaksud dengan ayat ini adalah orang yang melalaikan sholatnya, dan ia tidak mendirikannya di awal waktu tanpa ada halangan (uzur).[2]

Keutamaan sholat di awal waktu dalam pandangan riwayat

Imam Bagir(as) bersabda: “Ketahuilah bahwa sesungguhnya awal waktu itu adalah sebuah keutamaan, oleh karena itu laksanakanlah secepatnya pekerjaan baikmu selagi kamu mampu,.”[3]

Imam Shodiq (as) bersabda: “Sesungguhnya keutamaan yang ada di awal waktu dibandingkan akhirnya lebih baik bagi seorang mukmin dari anak-anaknya dan hartanya.”[4] Beliau juga dalam haditsnya yang lain bersa

bda: “Keutamaan awal waktu atas akhirnya sebagaimana keutamaan akherat terhadap dunia.”[5]

Imam Musa bin Jakfar (as) bersabda:“Sholat-sholat wajib yang dilaksanakan pada awal waktu, dan syarat-syaratnya dijaga, hal ini lebih wangi dari bunga melati yang baru dipetik dari tangkainya, dari sisi kesucian, keharuman dan kesegaran. Dengan demikian maka berbahagialah bagi kalian yang melaksanakan perintah shalat di awal waktu.”[6]

Imam Shadiq (as) bersabda: Seorang yang mengaku dirinya haq (Syiah) dapat diketahui dengan tiga perkara, tiga perkara itu adalah: 1. Dengan penolongnya, siapakah mereka. 2. Dengan sholatnya, bagaimana dan kapan ia melaksanakannya. 3. Jika ia memiliki kekayaan, ia akan teliti dimana dan kapan akan ia keluarkan.[7]

rujukan:

[1] Biharul Anwar jilid 80 hal: 23, dinukil dari kitab Qurbul isnad.

[2] Biharul Anwar jilid 80 hal: 6.

[3] Dari kitab Qurbul Isnad

[4] Dari kitab Tsawabul ‘Amaal.

[5] Dinukil dari kitab Tsawabul ‘Amaal dan Almahasin

[6] Dari kitab Qurbul Isnad.

[7] Dinukil dari kitab Tsawabul ‘Amaal dan Al-Mahasin

Thursday, February 25, 2010

LOVE(an excerpt from articles written by Dr Hamdi Muhammad Jawhari, UK)

According to Islamic teaching, the minimum expectation from believers is that God should have the first place in their heart, in the sense that no other love may override one's love for God; God should be the highest and foremost object of love.

The Noble Qur'an says:
Say: If your fathers and your sons and your brethren and your mates and your kinsfolk and property which you have acquired, and the slackness of trade which you fear and dwellings which you like, are dearer to you than Allah and His Messenger and striving in His way, then wait till Allah brings about His command: and Allah does not guide the transgressing people. (Surah Al-Tawba, 9:24)

(Terjemahan Bahasa Melayu)
Katakanlah (wahai Muhammad): "Jika bapa-bapa kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu, dan isteri- isteri (atau suami-suami) kamu, dan kaum keluarga kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu bimbang akan merosot, dan rumah- rumah tempat tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) menjadi perkara-perkara yang kamu cintai lebih daripada Allah dan RasulNya dan (daripada) berjihad untuk ugamaNya, maka tunggulah sehinggga Allah mendatangkan keputusanNya (azab seksaNya) kerana Allah tidak akan memberi pertunjuk kepada orang-orang yang fasik (derhaka).(Surah At-taubah : 24)

Why should we love Him in the first place?


In one of the sayings of Prophet Muhammad (pbuh) we are told that, "God is more loving and kinder than a mother to her dear child."

Prophet Muhammad (saw),also said: "Love Allah (SWT) because He has done good to you and He has bestowed favours upon you."

"Whatever benefit comes to you (O man!), it is from God, and whatever misfortune befalls you, it is from yourself" (Surah An-Nisa, 4:79)

Wednesday, January 27, 2010

Akhlaq




Akhlaq is undoubtedly very important in our living as a Muslim. This has been fortified by the presence of numerous hadiths with regard to it.

Prophet Muhammad (a.s) said :
• I have been sent to perfect good manners.
• The dearest of you to me is he who is the best of you in Akhlaq.
• The most complete of believers in Imaan (faith) are those who are best in character.
• The most (important) things that cause people to reach Heaven are divine piety and a good temper.

Our Prophet himself is an exemplary for us. His behaviour and morals are the best among the best. His attitude must always be in pace with the content of al-Quran and logical sense. Any immoral or impolite action done by him are impossible. Think this, because you might find some historians, scholars or authors who simply took some weak hadiths, which portray our prophet action which does not make sense or absurd, and put them in their writings. Remember Prophet Muhammad is “maasoom”.

Allah said in Quran :
"And most certainly you are on sublime morality (exalted standard of character)." (68:4)

Monday, January 18, 2010

Dosa yang Meruntuhkan Penjagaan

(Oleh: Ustaz Syamsuri Rifai – Dipetik dari tulisannnya berjudul “Dosa yang meruntuhkan penjagaan)

Penjagaan Manusia

Di antara bahaya dosa atas masyarakat adalah runtuhnya benteng yang menghalangi ruh hewani dalam diri manusia. Benteng−benteng penghalang itu disebutkan dengan berbagai ungkapan dalam hadis dan riwayat.

Rasulullah saw bersabda:
"Orang mukmin memiliki tujuh puluh dua tirai. Jika dia melakukan sebuah dosa maka akan runtuhlah satu tirai darinya ..." (Hadis Sahih)

Imam Ja`far Al−Shadiq (sa) berkata:
"Sesungguhnya Allah swt memiliki empat puluh macam perisai penjagaan yang diberikan kepada hamba−Nya yang mukmin. Jika hamba itu melakukan sebuah dosa besar, maka akan diangkatlah satu penjagaan dari dirinya." (Al−Ikhtishash: 220)

Apakah antara dosa-dosa itu?

Imam Ali Zainal Abidin (sa) berkata:
"Dosa−dosa yang meruntuhkan penjagaan ialah: meminum khomer, bermain judi, melucu yang membuat manusia tertawa, menyebutkan aib orang lain, bergaul dengan orang−orang yang penuh keraguan." (Ma'ani Al−Akhbar:27)

Friday, January 15, 2010

BEAUTIFUL HADITH

Imam Amir-ul-Mu’mineen Ali (as) said:
“If a person thinks well of you, make his idea hold true.”

Imam Amir-ul-Mu’mineen Ali (as) said:
“The tears do not dry up save for the hearts being hard,
and hearts do not harden but because of the abundance of sins.”

Imam Amir-ul-Mu’mineen Ali (as) said:
“If a person thinks well of you, make his idea hold true.”

Imam Baqir (as) said:
“No one is safe from sins unless the one controls his/her tongue.

Let's practice something beautiful now.

Thursday, November 5, 2009

ILMU DAN AMAL : MANA LEBIH PENTING ?

(Dipetik dari kata pengantar sebuah buku terbitan Al-Muammal)

Sebahagian mengatakan bahawa ilmulah yg lebih aula(utama) dlm keberagamaan seseorang. Sebab dgn ilmu, seseorang dapat mengubah tindakan menjadi sebuah “amal”. Tanpa ilmu, tindakan tak lebih dari suatu aktiviti fizikal yang tidak bernilai. Sementara, sebahagian lain mengatakan bahawa amallah yang lebih utama. Sebab, penilaian dilakukan terhadap amal, bukan kepada sesuatu yang belum dilaksanakan. Pahala dan siksa dijatuhkan atas perbuatan manusia, bukan sesuatu yg masih berupa angan dan pemikiran dlm dirinya.

Jika diteliti kitab-kitab agama, maka kita dapati kedua-duanya bukanlah suatu perkara yg harus dipertembungkan kerana kedua-duanya saling berkait. Bahkan pada dasarnya kedua-duanya adalah satu, seperti kata Imam Jaafar Sadiq “Amal tanpa ilmu bukanlah amal, dan ilmu tanpa amal bukanlah ilmu.” Al-quran mengatakan bahawa Kalimah al-Thayyibah(ilmu dan makrifah kpd Allah)-lah yg akan terbang sampai kepadaNya, sementara amal saleh yg berfungsi mengangkatnya. Tauhid, makrifah, dan pengenalan itulah yg sampai kpd Allah, sementara amal saleh tak ubahnya sbg roket pendorong yg menghampirkan hal-hal tersebut kpd Allah. tentu saja tanpa ilmu tak ada yg akan dibawa oleh sang roket, sementara tanpa amal, ilmu bersangkutan akan tetap berada di landas pacu.

Tentang mana yg lebih dahulu mesti diraih; ilmu atau amal, dpt dikatakan bahawa dgn ilmu seseorang dpt melakukan amal. Dengan demikian, ilmu harus diraih terlebih dulu, baru dgn nya dpt melakukan amal. Akan tetapi, ilmu yg sesungguhnya(yakni pengenalan akan Allah) adalah “pemberian” dari Allah swt. Oleh sbb itu, ia memerlukan syarat-syarat tertentu utk “hadir” ke dlm diri manusia. Syarat dimaksud adalah ketakwaan. Dan ketakwaan termasuk jenis “amal”. Sehingga, dgn demikian, amallah yg harus tersedia lebih dahulu agar seseorang memperoleh ilmu. Kerana itu Allah berfirman “Bertakwalah kalian kepada Allah, maka Allah akan memberikan ilmu kepada kalian”.

Begitulah, ilmu membawa seseorang kepada ketakwaan pada peringkat tertentu. Dengan ketakwaan ini, dia beroleh ilmu pada peringkat yang lebih tinggi. Dengan ilmu lebih tinggi ini dia mencapai tingkat keimanan yg lebih tinggi lagi, yang dengannya meraih ilmu yg lebih tinggi lagi. Begitulah seterusnya, wallah a’lam.

Thursday, September 3, 2009

WAHABI




Ajaran dinisbahkan kpd Muhammad ibn Abd-al-Wahhab(1703-1792), pengasas ajaran ini. Dikira sebagai cabang dalam mazhab sunnah waljamaah,walaupun banyak perbezaannya. Juga dipanggil Salafi. Biasanya pengikut mazhab ini tidak mengakui mereka itu Wahabi. Mereka hanya mengatakan mereka mengikut al-Quran dan as-Sunnah.

Dipengaruhi penulisan Ibn Tamiyyah.

Menganggap beberapa amalan dakam sunah wal-jamaah sebagai bidaah :

1) Berdoa menggunakan perantaraan(tawasul) dan mengambil tabaru’

2) Mengadakan tahlil

3) Menghias makam para sahabat dan nabi kerana beralasan untuk mengelakkan penyembahan seperti berhala

-ketika Saudi di bawah pemerintahan Abdul Aziz ibn Muhammad ibn Saud, beliau telah memusnahkan makam Saidina Husayn ibn Ali ibn Abi Thalib, cucunda nabi di karbala

-memusnahkan kuburan sahabat, antaranya Zaid al-khattab

-memusnahkan monumen bersejarah dan tempat berlakunya peristiwa penting di zaman nabi


Dibiayai oleh Kerajaan Arab Saudi : menggunakan kekayaan hasil minyak, ajaran ini diluaskan ke seluruh dunia dalam pelbagai bentuk antaranya tajaan biasiswa dan peluang melanjutkan pelajaran.

Sesungguhnya ideologi ini telah ditentang keras oleh ulama-ulama di Malaysia.


Sekadar ringkasan. Untuk maklumat lanju sila baca atau rujuk mana-mana sumber.